Sekitar 15% penduduk dunia menganut agama Hindu. Seseorang dilahirkan sebagai seorang Hindu, dan itu diterima oleh semua keluarga.
Secara resmi ada sekitar 22 bahasa, tetapi secara tidak resmi, lebih dari 120 bahasa digunakan dengan banyak dialek.
Sebagian dari Alkitab hanya tersedia dalam setengah dari bahasa-bahasa tersebut.
Berasal lebih dari 3.000 tahun yang lalu, sistem kasta membagi umat Hindu menjadi lima kategori utama dan masih aktif di India modern. Berakar kuat pada kepercayaan Hindu terhadap karma dan reinkarnasi, organisasi masyarakat ini dapat menentukan di mana seseorang tinggal, dengan siapa mereka bergaul, dan bahkan jenis air apa yang boleh mereka minum.
Banyak yang percaya sistem kasta berasal dari Brahma, Dewa Pencipta dalam agama Hindu.
Meskipun sistem kasta kurang lazim di kota-kota besar, sistem kasta masih ada. Di pedesaan India, kasta sangat hidup dan menentukan pekerjaan apa yang dapat dimiliki seseorang, kepada siapa mereka dapat berbicara, dan hak asasi manusia apa yang mereka miliki.
Kehadiran agama Kristen di India sudah ada sejak zaman kuno, bermula dari rasul Thomas, yang diyakini tiba di Pantai Malabar pada abad pertama Masehi. Selama berabad-abad, gereja Kristen di India telah mengalami sejarah yang kompleks dan beragam, sehingga berkontribusi terhadap permadani keagamaan di negara tersebut.
Setelah kedatangan Thomas, agama Kristen secara bertahap menyebar ke sepanjang pantai barat India. Munculnya penjajah Eropa pada abad ke-15, antara lain Portugis, Belanda, dan Inggris, semakin mempengaruhi tumbuhnya agama Kristen. Para misionaris memainkan peran penting dalam mendirikan gereja, sekolah, dan rumah sakit, yang berdampak pada lanskap sosial dan pendidikan India.
Gereja di India saat ini mewakili sekitar 2,3% populasi. Ini mencakup berbagai denominasi, termasuk gereja Katolik Roma, Protestan, Ortodoks, dan independen. Kerala, Tamil Nadu, Goa, dan negara bagian timur laut memiliki kehadiran umat Kristen yang signifikan.
Seperti yang terjadi di banyak belahan dunia, beberapa orang mungkin memilih untuk mengikuti Yesus tetapi tetap mengidentifikasi diri mereka sebagai Hindu.
Tantangan signifikan terhadap pertumbuhan gereja termasuk intoleransi beragama dan perpindahan agama yang dikritik sebagai ancaman terhadap budaya masyarakat adat. Sistem kasta sulit dihilangkan, dan pemerintah saat ini mengabaikan iklim prasangka dan penindasan di beberapa wilayah di negara ini.
Diwali, juga dikenal sebagai Deepavali, adalah salah satu festival paling terkenal dalam budaya Hindu. Ini melambangkan kemenangan terang atas kegelapan dan kebaikan atas kejahatan. Kesempatan yang menggembirakan ini mempertemukan keluarga, komunitas, dan wilayah untuk menghormati tradisi kuno, menyebarkan kebahagiaan, dan menciptakan suasana pembaruan spiritual yang dinamis.
Bagi umat Hindu, Diwali membawa makna spiritual dan budaya yang mendalam. Ini melambangkan kemenangan Dewa Rama, avatar ketujuh Dewa Wisnu, atas raja iblis Rahwana dan kembalinya Dewa Rama ke Ayodhya setelah pengasingan selama 14 tahun. Penyalaan lampu minyak yang disebut diyas dan semburan kembang api merupakan isyarat simbolis yang mengusir kejahatan dan mengundang kemakmuran, kebahagiaan, dan nasib baik. Diwali juga memiliki arti penting dalam konteks agama lain, seperti merayakan dewi Lakshmi, dewa kekayaan dan kemakmuran dalam agama Hindu.
Diwali adalah waktu refleksi spiritual, pembaruan, dan kegembiraan bagi komunitas Hindu. Ini merangkum nilai-nilai kemenangan atas kegelapan, kebaikan atas kejahatan, dan pentingnya ikatan kekeluargaan dan komunitas. Perayaan cahaya dan kebahagiaan ini mendekatkan orang-orang, menginspirasi mereka untuk menyebarkan cinta, perdamaian, dan kemakmuran sepanjang tahun.
110 KOTA - Kemitraan Global | Info lebih lanjut
110 CITIES - Proyek IPC a US 501(c)(3) No 85-3845307 | Info lebih lanjut | Situs oleh: IPC MEDIA